Sabtu, 15 Maret 2014

bahasa dan fungsinya




Bahasa dan Fungsinya
Dalam menganalisis wacana tidak cukup untuk mengetahui deskripsi bahasa yang digunakan dalam wacana saja, melainkan harus tahu tujuan dan fungsi bahasa yang digunakan. Untuk memudahkan dalam menganalisa wacana terlebih dahulu hendaknya memahami fungsi dari bahasa itu sendiri. Bahasa mempunyai dua fungsi utama yakni fungsi transaksional dan interaksional. Interaksional menunjukkan bahwa bahasa mempunyai fungsi menyampaikan isi dan informasi. Sedangkan fungsi interaksional bahwasanya bahasa terlibat dalam pengungkapan hubungan sosial dan sikap-sikap pribadi.
Sejauh ini banyak orang mendefinisikan bahasa sebagai alat untuk berkomunikasi. Bertolak belakang dari pengertian tersebut, para ahli linguistik dan filsafat bahasa menciptakan anggapan umum bahwa fungsi bahasa yang paling penting adalah alat untuk menyampaikan informasi. Adapun bahasa yang dipakai untuk menyampaikan informasi yang faktual itu dikenal dengan istilah bahasa transaksional utama. Dalam penggunaan bahasa transaksional seorang pembicara tentu memikirkan terlebih dahulu apa yang akan ia ucapkan, agar informasi atau kata-kata yang ia sampaikan itu efektif dan bisa dipahami oleh pendengar. Seperti halnya jika dokter memberikan resep kepada pasien, polisi memberikan pengarahan kepada orang yang berpergin maka dia harus memberikan informasi pesan yang jelas agar tidak menimbulkan kesalah fahaman kepada yang diajak bicara.
Nilai pemakaian bahasa untuk menyampaikan informasi sangat kuat tertanam dalam mitologi budaya suatu masyarakat. Dengan kemampuan bahasa memungkinkan bangsa mengembangkan budayanya berdasarkan adat-istiadat, tradisi lisan, agama yang dianut dan lain sebagainya. Selain itu dengan bahasa tulislah memungkinkan berkembangnya filsafat, ilmu pengetahuan dan kesusastraan di antara kebudayaan-kebudayaan itu. Perkembangan semua itu dimungkinkan oleh kemampuan menyampaikan informasi melalui pemakaian bahasa yang membuat orang mampu menggunakan pengetahuan nenek moyangnya, menyerap pengetahuan dari orang lain melalui kebudayaannya. 
Para ahli liguistik, psikolinguistik, dan filsafat bahasa mengartikan bahasa sebagai alat untuk meyampaikan informasi, berbeda dengan ahli sosiologi dan sosiolingustik lebih tertarik mendeskripsikan pemakaian bahasa untuk memantabkan dan memelihara hubungan-hubungan sosial. Para penganalisis percakapan memperhatikan pemakaian bahasa untuk merundingkan solidaritas orang-orang sebaya, tukar-menukar giliraan dalam percakapan dan ekspresi ketika berbicara. Jelaslah bahwa sebagian besar interaksi manusia sehari-hari lebih ditandai dengan pemakaian bahasa secara interpersonal daripada transaksional.









Tidak ada komentar:

Posting Komentar